Posted on 29/11/2013 by henrinurcahyo
Catatan Henri Nurcahyo

1. Sajak Sebatang Lisong – WS Rendra.
Menghisap sebatang lisong/ melihat Indonesia Raya,/ mendengar 130 juta rakyat,/
dan di langit/ dua tiga cukong mengangkang,/ berak di atas kepala mereka
Matahari terbit./ Fajar tiba./ Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak/ tanpa pendidikan.
Aku bertanya,/ tetapi pertanyaan-pertanyaanku/ membentur meja kekuasaan yang macet,/ dan papantulis-papantulis para pendidik/ yang terlepas dari persoalan kehidupan. Baca lebih lanjut →
Filed under: seni | 3 Comments »
Posted on 25/11/2013 by henrinurcahyo
Henri Nurcahyo dan Buku Sidoardjo Tempo Doeloe
Sejarah Sidoarjo kini tidak lagi hanya sebentuk lisan. Cerita kawasan di selatan Surabaya itu kini telah dibukukan oleh Henri Nurcahyo dan Dukut Imam Widodo. Seperti apa Sidoarjo tempo dulu dan bagaimana penulisannya?
MIFTAKHUL FS
Menulis sejarah tak ubahnya bermain puzzle. Penulisannya harus menggabungkan telaah akan dokumentasi, benda-benda peninggalan, beragam cerita, dan juga literasi menjadi catatan yang utuh. Mereka juga harus membongkar memorinya tentang segala hal yang pernah dibaca dan didengarnya tentang sejarah yang hendak ditulisnya. Baca lebih lanjut →
Filed under: Profil | Leave a comment »
Posted on 01/11/2013 by henrinurcahyo

Jopram – WAYANG PANEN dan TEKS NASIONALISME 2013
Andaikata Sudjojono tidak rajin menulis di media massa, bisa jadi keberadaannya hanya dikenal sebatas salah satu pelukis anggota Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Karena tulisan-tulisannyalah maka dia dikenal sebagai sosok pelukis yang idealis, nasionalis, dan pelukis yang memiliki kredo-kredo heroik. Dengan demikian maka untuk menilai kualitas karyanya sedikit banyak terpengaruh oleh gegap gempita kredonya tersebut. Baca lebih lanjut →
Filed under: seni | 1 Comment »