Ludruk Karya Budaya: Seperti Raden Panji Mencari Sekartaji


Sudah menjadi cerita klise bahwa ada pembantu rumahtangga yang dihamili oleh juragan atau anak juragan. Biasanya, solusi dari kasus ini seringkali merugikan pihak pembantu dan mengesankan juragan yang arogan. Namun kali ini Ludruk Karya Budaya (LKB) Mojokerto mampu menyajikan dengan gaya yang berbeda sehingga menjadi tontonan yang menarik. Baca lebih lanjut

Eksplorasi Artistik Akuarium Dolly

Alunan dangdut “Buah Simalakama” mengawali pertunjukan, seiring dengan terbukanya layar panggung. Tidak lama mengalun, terpampanglah pemandangan, tiga buah sofa merah menyala, seorang perempuan memperlihatkan punggung telanjangnya, duduk di ujung punggung sofa, menghadap ke dinding. Ini adalah sebuah awalan yang bagus untuk menggiring imajinasi penonton ke sebuah dunia malam bernama Dolly.
Baca lebih lanjut

Kidung Bhagavat Gita yang Renyah

catatan ringan henri nurcahyo

Sebuah pertunjukan yang menamakan diri Drama Wayang (Drayang) digelar di Gedung Kesenian Cak Durasim (10/11) membawakan lakon “Kidung Bhagavat Gita”. Dialog panjang yang sakral antara Sri Kreshna dan Arjuna itu terasa “renyah” karena dibawakan dengan cara-cara yang populer, enak ditonton, artistik, dan (ini yang menarik) hampir semua dialognya berbahasa Indonesia dan sesekali malah menggunakan Jawa Suroboyoan.

Lantaran memang merupakan sebuah pertunjukan khusus, penonton harus punya undangan dengan kursi yang sudah ditentukan, kecuali mau duduk di lantai. Yang tak bisa masuk disediakan layar monitor lebat di pendopo, lengkap dengan puluhan kursi. Pertunjukan ini juga menjadi istimewa karena dihadiri Gubernur Jatim, Soekarwo dan istri, juga Sekdaprov, Deputi Bekraf, dan pejabat Dirjen Kebudayaan. Baca lebih lanjut